Nicholas kurniawan
Berangkat dari Keluarga Melarat
Nama Nicholas Kurniawan dikenal sebagai sosok pemuda sukses yang mengantongi uang ratusan juta rupiah oleh karena usaha suksesnya sebagai eksportir ikan hias.Setiap hasil yang ia kerjakan bukan semata-mata karena ia memiliki latar belakang seorang yang berpengalaman atau bahkan anak orang kaya yang sudah memiliki modal besar untuk usahanya.
Pemuda kelahiran 29 Januari 1993 ini, ternyata terlahir dari sebuah keluarga yang tidak terlalu berada.
Perekonomian keluarga yang minim membuat orangtua Nicholas harus berutang kesana kemari untuk menyambung hidup dan juga menyekolahkan anak-anaknya. Tak jarang keluarganya mendapat cemoohan, caci maki dan hinaan.
Pembayaran uang sekolah Nicholas Kurniawan terkadang tersendat alias menunggak dan membuat Nicholas harus menerima “surat cinta” tagihan pembayaran uang sekolah.
Tetap Berprestasi Meski Keuangan Tak Mumpuni
Pria yang kerap disapa Nicho ini adalah anak yang berprestasi di sekolah. Dengan segala keterbatasan finansial keluarga, ia tetap membanggakan orangtua melalui prestasi yang ia torehkan di bangku sekolah.Beberapa prestasi yang ia raih diantaranya adalah lulusan terbaik di SD Santa Maria Djuanda. Peraih nilai tertinggi matematika dan sejak SMP hingga SMA kelas 1.
Nicho memiliki nilai rata-rata rapor di atas rata-rata kelas. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler.
Ia sempat menjadi kapten tim sepak bola dan mengikuti berbagai kegiatan seperti band.
Apapun Dijual Asalkan Halal
Di tengah keterpurukan kondisi keuangan keluarga, Nicholas Kurniawan bertekad untuk membantu orangtuanya dalam usaha dan ingin menjadi orang sukses.Kehidupannya yang serba berkekurangan membuat Nicholas sudah terbiasa untuk berjualan sejak ia berusia 8 tahun atau saat ia duduk di kelas 2 sekolah dasar. Barang dagangan yang ia jual diantaranya makanan, minuman, pakaian dan lain sebagainya.
Saat duduk di bangku SMP, Nicholas Kurniawan juga pernah masuk dalam bisnis MLM hingga asuransi. Bermodalkan tekad dan kemauan keras, ia melakoni semua usaha itu namun jatuh bangun ia rasakan.
Ia menganggap setiap kegagalan yang ia dapatkan adalah bukti, dimana ia belum menemukan cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan.
Jual Ikan, Penghasilan Lebih dari Lumayan
Banyak hal yang sudah Nicholas kerjakan, namun hasilnya ia rasa biasa-biasa saja bahkan ada saja yang tidak menghasilkan.Nicholas Kurniawan memiliki prinsip bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses, tetapi sukseslah yang kelak akan membuatnya bergengsi.
Dewi Fortuna pun akhirnya berpihak padanya. Kala itu, Nicholas duduk di bangku SMA kelas 2 dan ada seorang temannya yang memberikan sepaket ikan Garra Rufa, ikan yang biasanya banyak dijumpai di mall untuk terapi.
Sebetulnya, Nicho bukanlah orang yang suka memelihara ikan.
Bermodalkan iseng, ia mencoba untuk menjual ikan-kan tersebut di forum jual-beli Kaskus. Ternyata, ikan yang ia jual tersebut banyak yang berminat. Kejadian itu membuat bisnisnya langsung bekerja.
Dengan segera Nicholas yang saat itu adalah siswa dari Sekolah Menengah Atas Kolese Kanisius, mencari informasi dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ikan Garra Rufa.
Ia berhasil mendapatkan informasi tempat membeli ikan tersebut dengan harga yang murah. Tak lama kemudian, lahirlah “Garra Rufa Center”, toko online khusus menjual ikan Garra Rufa beserta perlengkapannya.
Untuk anak sekolahan kelas 2 SMA, profit bersih Rp2-3 juta per bulan sudah sangat lumayan dan itulah hasil “keisengannya” menjual ikan terapi tersebut.
Banyak pelanggannya yang berlatar belakang orang terkenal seperti anggota DPR, pengusaha besar hingga artis dan juga berbagai pengunjung di mall.
Dari usahanya tersebut, ia berhasil mengantongi tabungan sebesar Rp10 juta.
Bisnis Meningkat, Prestasi Sekolah Menurun
Namun demikian, kesuksesannya dalam berbisnis malahan membuat prestasinya menurun dan ia dinyatakan tidak naik kelas dari kelas 2 SMA ke kelas 3 SMA. Tak lama kemudian, ia pun sempat diputus pacar.Hal ini membuatnya malu dan ia memutuskan untuk pindah sekolah.
]
Kejadian ini membuat Nicholas mulai merenungkan bahwa ia terlalu berbangga diri hingga ia lupa dengan kuasa Tuhan. Ia mengaku bahwa pada waktu itu, ia sedang jauh dari Tuhan.
Di titik inilah ia mulai menata diri dengan mindset bahwa segala yang ia raih adalah berkat kuasa Tuhan.
Dengan dukungan dari orangtua, ia mulai bangkit dan kembali merancang tujuan hidup dan impiannya.
Meroket Naik dari Bisnis Ikan Hias
Kala itu, Nicholas ingin berkuliah di Prasetiya Mulya Business School, namun ia tidak memiliki cukup uang untuk berkuliah. Ia pun tidak ingin menyusahkan orangtuanya. Karena keinginan dan tekadnya yang begitu kuat, ia memiliki mimpi untuk mendapatkan uang Rp10 juta setiap bulannya untuk membayar uang kuliah.Ia berpikir, menjadi pedagang ikan hias tidaklah memungkinkan untuk menabung Rp10 juta setiap bulannya. Lain halnya jika ia menjadi eksportir ikan hias. Dari sinilah, ia mulai menjajal bisnis ekspor ikan hias.
Awal mula memulai bisnis ini, ia akui cukup sulit karena tidak banyak ilmu yang ia dapatkan dari orang-orang pengusaha dan eksportir ikan hias.
Banyak orang yang menyarankan untuk mencoba bisnis lainnya. Setiap saran yang ia terima malahan membuat ia bertekad bulat bahwa ia pasti bisa.
Ia pun tetap berusaha untuk mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan bisnis ekspor ikan hias. Mulai dari bagaimana mempromosikan bisnis, tempat-tempat memasang iklan, mencari supplier yang baik hingga informasi tentang shipment agent yang menolongnya untuk mengurus segala dokumen untuk keperluan ekspor.
Sambil menyelam minum air, Nicholas Kurniawan membangun website dengan mencontek website eksportir lainnya.
Website yang ia bangun dengan nama Tropical Fish Indonesia. Nicho pilih nama tersebut karena agen penggemar ikan hias di luar negeri kerap menggunakan kata “ikan tropis” dalam bahasa inggris dalam mencari ikan buruannya di dunia maya.
Selain mengiklankan usahanya melalui dunia maya, Nicholas Kurniawan juga mendekati berbagai toko ikan hias satu per satu dengan memberikan proposal bisnis
walaupun dari 100 proposal yang ia kirimkan hanya ada 10 yang merespon dan belum tentu satupun yang “nyantol” untuk bekerja sama dengannya.
Namun, tetap saja ia membuahkan hasil dengan kepercayaan toko ikan hias yang ia raih oleh karena kualitas produknya yang memuaskan disamping pembayaran yang lancar kepada para pemasok dari sejumlah penangkar di Pulau Jawa, Kalimantan hingga Papua.
Berkat pasokan yang besar, jumlah kliennya mulai berkembang lebih banyak.
Ditipu Tapi Dapat Konsumen Baru
Dunia bisnis memang cukup sengit dan cenderung kejam. Nicholas sempat ditipu oleh rekan bisnisnya dan kehilangan Rp30 juta dalam waktu semalam. Ia hampir putus asa dan ingin berhenti kuliah.Namun, kerugian yang ia dapatkan memperoleh ganti rugi lebih dari yang ia bayangkan. Ia mendapatkan banyak orderan dari mantan konsumen rekan bisnis yang menipu dirinya. Dalam waktu kurang dari 1,5 bulan, Nicholas Mampu mengumpulkan uang sebesar Rp100 juta.
Nicholas Kurniawan, Sang Pengusaha Ikan Hias
Oleh karena jerih lelah dan kerja kerasnya, Nicholas Kurniawan dinobatkan sebagai peraih juara satu Nasional Wirausaha Muda Mandiri 2013 dan dikenal sebagai eksportir ikan hias sukses termuda di Indonesia.Ia berhasil memperoleh omzet ratusan juta rupiah setiap bulannya dari bisnis ikan hias.
Nicholas Kurniawan mengembangkan bisnisnya dan membangun sebuah brand dengan nama Venus Aquatics.
Melalui keberhasilannya itu, ia bersama dengan teman kampusnya ingin menularkan virus kesuksesannya dalam berbisnis dengan adik-adik SMA-nya melalui Synergy Entrepreneur Academy.
Synergy Entrepreneur Academy adalah suatu konsep inisiasi untuk memberikan workshop bisnis startup bagi para siswa SMA.
Dari wadah inilah, Nicho berharap agar ia mampu mencetak 5 juta pengusaha baru. Ia ingin menanamkan nilai ketekunan dan kegigihan kepada calon entrepreneur muda lainnya.
Komentar
Posting Komentar