Langsung ke konten utama

Barcelona Cuek jika Real Madrid Gagal di Final Liga Champions


Barcelona - Gelandang Barcelona, Ivan Rakitic menegaskan, keberhasilan timnya meraih double winners tak akan terpengaruh jika Real Madrid gagal di Final Liga Champions. Real Madrid akan menghadapi Liverpool di Final Liga Champions, Sabtu (26/5/2018). 
"Double winners ini tak akan menjadi lebih berharga atau tidak, jika Real Madrid kalah di final Liga Champions," ujar Rakitic seperti dilansir Marca.
Barcelona berhasil mengakhiri musim ini dengan manis. Rakitic dan kawan-kawan sukses mengawinkan trofi Liga Spanyol dengan Copa del Rey.

Kesuksesan ini paling tidak mengobati kekecewaan mereka yang kalah di perempat final Liga Champions. Barcelona kalah agregat gol tandang dari AS Roma yang melaju ke semifinal sebelum dikalahkan Liverpool.
Rakitic mengakui kekalahan atas AS Roma begitu memukul Barcelona. "Tak ada yang lebih menginginkan lolos ke semifinal lebih daripada kami," ujar Rakitic.



Liga Spanyol Lebih Sulit 

 

Meskipun demikian, Rakitic ternyata menganggap Liga Spanyol lebih sulit ketimbang Liga Champions. "Sangat sulit meraih double winners karena berkompetisi di Liga Spanyol lebih sulit ketimbang di Eropa," kata Rakitic.

Perjalanan Barcelona sebetulnya relatif stabil di Liga Spanyol musim ini. Pasalnya, Real Madrid yang biasanya menjadi rival Barcelona tertatih-tatih di pertengahan musim.
Selain itu, Barcelona sendiri juga tampil luar biasa dengan tanpa pernah menderita kekalahan hingga pekan ke-36. Blaugrana -julukan Barcelona- mengoleksi 90 poin dan mengemas 94 gol.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Batu Sumber Towo Yang Bertuah di Mojokerto Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat. Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran. Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim. Foto: Enggran Eko Budianto Berbeda dengan makam pada umumnya, makam yang satu ini berukuran 5x2 meter. Terdapat sebuah batu mirip batu nisan dengan tulisan bahasa Sansekerta. Sementara dua bangunan gapura mini di depan makam merupakan bangunan baru. "Pada batu tersebut terdapat tulisan angka tahun 1012 masehi dan perjalanan hidup manusia," kata Juru Kunci Makam Panjang Sunoto (55) kepada detikcom, Jum
Kunjungan Pabrik Otsuka SMK Negeri 1 Mojokerto   Saya sebagai salah satu pelajar SMK Negeri 1 Mojokerto,saya mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja industri.Dalam hal ini saya akan menceritakan Pengalaman saya saat berkunjung ke Pabrik Otsuka di Kota Pasuruan. Saat saya berkunjung pertama kalinya ke Pabrik Otsuka,saat saya masuk ke pabrik saya disambut ramah oleh para pegawai-pegawai pabrik tersebut.Saat masuk saya diarahkan oleh pegawai ke sebuah ruangan.Diruangan tersebut kami diberi presentasi alasan Pabrik Otsuka didirikan.  Dari gambar logo diatas maksud logo tersebut Pabrik Otsuka.lambang O besar logo biru memiliki impian yang ingin diwujudkan yang belambangkan "Langit Biru".Sedangkan lambangO besar logo merah melambangkan semangat dalam meraih impian tersebut. Berikut ini proses produksi Pabrik Otsuka a.       Pembuatan Botol 1.     Injection moulding Gambar 2.1 Injection Moulding digunakan untuk pembuatan atau pembent

Orang-orang melayani tanpa pamrih

SP-Suharyanto  dijuluki polisi dunia lain, polisi partikelir yang dengan suka rela mengatur lalu lintas di perempatan trowulan sebelum di gusur oleh polisi cepek dia mengalah pindah di daerah Simpang empat Sooko Mojokerto. Berbeda dengan polisi cepek yang biasanya kita lihat di tempat lain. Istilah polisi cepek adalah julukan untuk orang yang mengatur lalu lintas dengan mengharap orang yang lewat memberikan uang ala kadarnya. Polisi beneran biasanya melarang operasi para polisi cepek itu karena dianggap malah mengganggu. Kadang-kadang motifnya bukan membantu mengatur keruwetan lalu lintas tapi semata-mata ingin mencari uang di jalanan. Tak ubahnya dengan apa yang dilakukan para peminta-minta dan pengamen jalanan. Entah apa alasannya polisi tidak melarang kegiatan polisi dunia lain ini. Terbukti sudah hampir sepuluh tahun Suharyanto menjadi polisi partikelir yang mengatur lalu lintas daerah Simpang empat sooko. Mungkin karena ia tidak menerima uang ala peminta