Langsung ke konten utama

Janji Djarot Lindungi Nelayan Sumut

 Batubara - Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat mengatakan, seluruh nelayan baik tradisional maupun modern perlu mendapatkan perlindungan. Hal ini agar dapat bekerja dengan baik dalam meningkatkan kesejahteraannya.

Usai berdialog di Kecamatan Tanjung Tiram dan Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Djarot menyebut, salah satu bentuk perlindungan untuk nelayan adalah asuransi nelayan yang melindungi mereka dalam menangkap ikan.

Dari perbincangan dengan sejumlah nelayan di Kecamatan Tanjung Tiram dan Kecamatan Talawi tersebut, masih banyak nelayan yang belum memiliki asuransi. Karena itu, Djarot akan memberikan perlindungan berupa asuransi untuk seluruh nelayan.

"Kami akan pastikan semua nelayan tradisional mendapatkan asuransi, khususnya untuk biaya berobat," ujar Djarot, seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/5/2018).
Perlindungan, kata dia, juga perlu diberikan untuk nelayan modern yang menangkap ikan dengan peralatan lebih canggih.

Pasangan Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus ini mengatakan, aturan dalam sistem pengambilan ikan dengan pukat hela belakangan ini juga belum terlalu jelas.
"Karena itu, diperlukan pembinaan bagi nelayan tradisional dan modern agar keduanya tetap terlindungi dan sama-sama mendapatkan penghasilan," ucap Djarot Saiful Hidayat.


Djarot menegaskan, operasional nelayan tradisional perlu dilindungi, namun aktivitas nelayan modern juga harus dibina tanpa melanggar aturan dan merugikan nelayan tradisional
.
"Keduanya perlu pembinaan supaya nelayan tradisional dan modern bisa bekerja sama dengan pengaturan yang jelas. Semuanya bisa hidup dengan baik," tegas Djarot.
Dalam kunjungan tersebut, Djarot didampingi sejumlah tokoh pesisir Batubara berkeliling di perairan Tanjung Tiram dengan sampan tradisional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Batu Sumber Towo Yang Bertuah di Mojokerto Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat. Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran. Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim. Foto: Enggran Eko Budianto Berbeda dengan makam pada umumnya, makam yang satu ini berukuran 5x2 meter. Terdapat sebuah batu mirip batu nisan dengan tulisan bahasa Sansekerta. Sementara dua bangunan gapura mini di depan makam merupakan bangunan baru. "Pada batu tersebut terdapat tulisan angka tahun 1012 masehi dan perjalanan hidup manusia," kata Juru Kunci Makam Panjang Sunoto (55) kepada detikcom, Jum
Kunjungan Pabrik Otsuka SMK Negeri 1 Mojokerto   Saya sebagai salah satu pelajar SMK Negeri 1 Mojokerto,saya mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja industri.Dalam hal ini saya akan menceritakan Pengalaman saya saat berkunjung ke Pabrik Otsuka di Kota Pasuruan. Saat saya berkunjung pertama kalinya ke Pabrik Otsuka,saat saya masuk ke pabrik saya disambut ramah oleh para pegawai-pegawai pabrik tersebut.Saat masuk saya diarahkan oleh pegawai ke sebuah ruangan.Diruangan tersebut kami diberi presentasi alasan Pabrik Otsuka didirikan.  Dari gambar logo diatas maksud logo tersebut Pabrik Otsuka.lambang O besar logo biru memiliki impian yang ingin diwujudkan yang belambangkan "Langit Biru".Sedangkan lambangO besar logo merah melambangkan semangat dalam meraih impian tersebut. Berikut ini proses produksi Pabrik Otsuka a.       Pembuatan Botol 1.     Injection moulding Gambar 2.1 Injection Moulding digunakan untuk pembuatan atau pembent

Orang-orang melayani tanpa pamrih

SP-Suharyanto  dijuluki polisi dunia lain, polisi partikelir yang dengan suka rela mengatur lalu lintas di perempatan trowulan sebelum di gusur oleh polisi cepek dia mengalah pindah di daerah Simpang empat Sooko Mojokerto. Berbeda dengan polisi cepek yang biasanya kita lihat di tempat lain. Istilah polisi cepek adalah julukan untuk orang yang mengatur lalu lintas dengan mengharap orang yang lewat memberikan uang ala kadarnya. Polisi beneran biasanya melarang operasi para polisi cepek itu karena dianggap malah mengganggu. Kadang-kadang motifnya bukan membantu mengatur keruwetan lalu lintas tapi semata-mata ingin mencari uang di jalanan. Tak ubahnya dengan apa yang dilakukan para peminta-minta dan pengamen jalanan. Entah apa alasannya polisi tidak melarang kegiatan polisi dunia lain ini. Terbukti sudah hampir sepuluh tahun Suharyanto menjadi polisi partikelir yang mengatur lalu lintas daerah Simpang empat sooko. Mungkin karena ia tidak menerima uang ala peminta