Memasuki Pekan Kedua Ramadan,Komsumsi Migas Elpiji Naik 5%
Jakarta PT Pertamina (Persero) mencatat terjadi peningkatan
konsumi Elpiji sebesar 5 persen, pada pekan kedua Ramadan 2018. Hal ini
diakibatkan peningkatan aktivitas rumah tangga pada momen tersebut.
Menurut Adiatma, Pertamina telah mengantisipasi peningkatan konsumsi Elpiji selama Ramadhan hingga mudik Idul Fitri, dengan menambah pasokan sejak awal Ramadan. Perkiraan konsumsi Elpiji meningkat dari rata-rata 23.124 metrik ton (mt) per hari menjadi 24.113 mt per hari selama masa Ramadhan dan Idul Fitri nanti.
Puncak permintaan Elpiji akan terjadi pada sehari menjelang Idul Fitri hingga 17 persen dari rata-rata 23.124 mt per hari, menjadi 27 ribu mt per hari. Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi Elpiji, Pertamina telah meningkatkan stok Elpiji di setiap depot.
Saat ini secara nasional, stok Elpiji mencapai 363.042 mt, cukup untuk memenuhi kebutuhan Epiji selama 17,6 hari. Stok Elpiji tersebut aman di atas standar stok nasional yang ditetapkan yakni 11 hari.
Khusus untuk penyaluran Elpiji, Pertamina telah menyiagakan 3.094 agen Elpiji bersubsidi dan Non subsidi, serta 31.612 pangkalan Elpiji bersubsidi di seluruh Indonesia.
“Kita juga akan menyiagakan 49 SPPBE Kantong di Pulau Jawa untuk memastikan kelancaran suplai Elpiji selama arus mudik,” tandasnya.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Assa mengatakan beberapa tugas yang diemban oleh Tim Posko Nasional ESDM 2018 adalah, melakukan pengumpulan data lapangan mengenai BBM, gas, listrik, dan kebencanaan geologi.
Kemudian melakukan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik serta kebencanaan geologi.
"Melakukan evaluasi hasil pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan geologi.
Serta melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam," kata Fanshurullah, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (25/5/2018).
Fanshurullah melanjutkan, Posko Nasional ESDM 2018 ini melibatkan beberapa Unit Kerja, antara lain BPH Migas, Badan Geologi Kementerian ESDM, Diretorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan, Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas), PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo, Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (PN), PT Pertagas Niaga, dan PT PLN (Persero).
Komentar
Posting Komentar