Langsung ke konten utama

Sekoci Selamatkan Seluruh Penumpang Kapal Terbakar di Selat Bali

Banyuwangi - Kebakaran melanda Kapal Motor Penumpang (KMP) Labrita Adinda yang berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Kapal terbakar di perairan Selat Bali, pada Kamis sore tadi sekitar pukul 14.30 WIB.

"Memang benar KMP Labrita Adinda terbakar dan sekarang posisinya sudah di Pantai Bulusan untuk proses pemadaman," ucap General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yosa, di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (18/5/2018), dilansir Antara.

Informasi yang dihimpun di lapangan, KMP Labrita Adinda berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 14.36 Wita dengan membawa 18 penumpang, dua kendaraan roda dua, dan 11 kendaraan roda empat.

Kapal terbakar saat mendekati Pelabuhan Ketapang, sehingga asap hitam terlihat mengepul di atas KMP Labrita Adinda. Sejumlah penumpang terlihat panik atas kebakaran yang terjadi di dek atas lantai 2 kapal tersebut.

"Semua penumpang berhasil dievakuasi dan selamat, sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran kapal yang hendak menuju Pelabuhan Ketapang tersebut," tuturnya.

 

Elvi menjelaskan, para penumpang dievakuasi dengan menggunakan sekoci dan dibawa ke KMP Karya Maritim II, sehingga seluruh penumpang KMP Labrita Adinda selamat dari kebakaran kapal itu. Hanya saja, pemadaman dan pendinginan masih terus dilakukan oleh petugas.

Kapal terbakar di bagian dek atas lantai 2 dan pemadaman api dilakukan oleh tug boat pemadam kebakaran milik ASDP Indonesia Pelabuhan Ketapang. Namun, belum diketahui penyebab kebakaran kapal tersebut.

"Proses pemadaman masih terus dilakukan dan sebagian titik api berhasil dipadamkan karena posisi kapal sudah di Pantai Bulusan," katanya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, penumpang yang berjumlah 18 orang masih syok atau terpukul perasaannya. Belasan penumpang kapal terbakar itu kemudian dibawa ke ambulans dan hotel terdekat di Pelabuhan Ketapang untuk mendapat perawatan intensif.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Batu Sumber Towo Yang Bertuah di Mojokerto Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat. Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran. Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim. Foto: Enggran Eko Budianto Berbeda dengan makam pada umumnya, makam yang satu ini berukuran 5x2 meter. Terdapat sebuah batu mirip batu nisan dengan tulisan bahasa Sansekerta. Sementara dua bangunan gapura mini di depan makam merupakan bangunan baru. "Pada batu tersebut terdapat tulisan angka tahun 1012 masehi dan perjalanan hidup manusia," kata Juru Kunci Makam Panjang Sunoto (55) kepada detikcom, Jum
Kunjungan Pabrik Otsuka SMK Negeri 1 Mojokerto   Saya sebagai salah satu pelajar SMK Negeri 1 Mojokerto,saya mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja industri.Dalam hal ini saya akan menceritakan Pengalaman saya saat berkunjung ke Pabrik Otsuka di Kota Pasuruan. Saat saya berkunjung pertama kalinya ke Pabrik Otsuka,saat saya masuk ke pabrik saya disambut ramah oleh para pegawai-pegawai pabrik tersebut.Saat masuk saya diarahkan oleh pegawai ke sebuah ruangan.Diruangan tersebut kami diberi presentasi alasan Pabrik Otsuka didirikan.  Dari gambar logo diatas maksud logo tersebut Pabrik Otsuka.lambang O besar logo biru memiliki impian yang ingin diwujudkan yang belambangkan "Langit Biru".Sedangkan lambangO besar logo merah melambangkan semangat dalam meraih impian tersebut. Berikut ini proses produksi Pabrik Otsuka a.       Pembuatan Botol 1.     Injection moulding Gambar 2.1 Injection Moulding digunakan untuk pembuatan atau pembent

Orang-orang melayani tanpa pamrih

SP-Suharyanto  dijuluki polisi dunia lain, polisi partikelir yang dengan suka rela mengatur lalu lintas di perempatan trowulan sebelum di gusur oleh polisi cepek dia mengalah pindah di daerah Simpang empat Sooko Mojokerto. Berbeda dengan polisi cepek yang biasanya kita lihat di tempat lain. Istilah polisi cepek adalah julukan untuk orang yang mengatur lalu lintas dengan mengharap orang yang lewat memberikan uang ala kadarnya. Polisi beneran biasanya melarang operasi para polisi cepek itu karena dianggap malah mengganggu. Kadang-kadang motifnya bukan membantu mengatur keruwetan lalu lintas tapi semata-mata ingin mencari uang di jalanan. Tak ubahnya dengan apa yang dilakukan para peminta-minta dan pengamen jalanan. Entah apa alasannya polisi tidak melarang kegiatan polisi dunia lain ini. Terbukti sudah hampir sepuluh tahun Suharyanto menjadi polisi partikelir yang mengatur lalu lintas daerah Simpang empat sooko. Mungkin karena ia tidak menerima uang ala peminta