Langsung ke konten utama

Jihan Audy, Pesonanya Jadi Trendsetter Dangdut Koplo Jawa

Hasil gambar untuk perjalanan karir jihan audy

MOJOKERTO – Di tengah berkembangnya industri musik dangdut bergenre koplo Jawa, nama Jihan Audy sangat tidak asing bagi para penggemar dan youtubers Indonesia. Karirnya yang terus menanjak seolah mengalahkan usianya yang baru menginjak 13 tahun (2017).

Hampir semua Orkes Musik (OM) di Jawa Timur (Jatim) pernah sepanggung dengan pemilik nama asli Jihan Audylia Arinde Silva ini. Macam OM New Pallapa, Rosabella, Sera, Monata dan banyak lagi. Sebab, gadis yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP negeri di Kabupaten Mojokerto tersebut dinilai berhasil membawakan tembang-tembang dangdut bernuansa hip-hop.

Dianugerahi suara merdu, lembut, dan bercengkok khas, dipandu tampilan di atas panggung yang mampu menghipnotis ribuan penonton, membuat pecinta dangdut semakin kesemsem. Tidak heran, jika penyanyi yang selalu didampingi sang Umi, ibundanya, di setiap kali manggung itu, sekarang berubah menjadi idola baru.

Bahkan, pesonanya berpotensi menjadi trendsetter dunia musik dangdut zaman now. Sebab, bukan hanya di mata remaja dan orang dewasa, tapi penggemarnya telah merambah kalangan anak-anak. Namun, belakangan ini belum banyak media massa mengupas sosok di balik profil Jihan Audy. Kecuali portal-portal berkonten dangdut.

Nah, Jawa Pos Radar Mojokerto menemukan hal-hal menarik dari sosok srikandi dangdut asal Pungging, Kabupaten Mojokerto ini. Di akun Instagram (IG) Jihanaudy123_real, dia telah memiliki 320 K followers atau setara dengan 320 ribu pengikut. Jumlah tersebut belum termasuk pertemanan di akun facebook (FB) yang mencapai puluhan ribu.

Dan, setiap harinya terus bertambah seiring kunjungan penggemar dangdut koplo Jawa berselancar di YouTube. Serta, aksi panggungnya yang dari hari ke hari kian padat. Baik di Jatim maupun saat show di Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Seiring banyaknya penggemar itu, sampai-sampai gadis berparas cantik, imut dan manis ini memiliki fans club. Para penggemar itu resmi tergabung dalam Jylo atau kepanjangan dari Jihan Audy Lovers. Selain itu, jutaan penonton telah menikmati lantunan suara dan karya panggungnya melalui YouTube.
Di antaranya tembang berjudul: Polisi sudah ditonton 7,6 juta; Juragan Empang (7,4 juta); Pengantin Baru (4,9 juta); Aku Cah Kerjo (3,6 juta); Jaran Goyang (3,4 juta); Titip Cintaku (3,3 juta); Ditinggal Rabi (2,8 juta); Despacito (1,6 juta) dan Ojo Nguber Welase (1,2 juta).

Berkat tingginya rating penggemar dangdut di dunia maya tersebut, tidak sedikit yang mulai menyandingkan Jihan Audy dengan penyanyi dangdut yang lebih senior dan familar. Seperti Via Vallen, Nella Kharisma dan Tasya Rosmala. Sebab, dia dianggap mampu merebut hati para pecinta dangdut Tanah Air. Tak lain berkat wajah ayu dan suaranya yang menawan.

Dalam vlog yang diunggah Perdana Record Surabaya, Jihan Audy mengaku karirnya memang dirintis sejak dari nol. Bahkan, dari saat dia baru menginjak usia TK (Taman Kanak-Kanak). Yakni, berawal dari menggemari dunia fashion dan modeling. Dari situlah kemudian dikembangkan ke dunia tarik suara, khususnya musik dangdut.

”Nyanyi pertama saat masih TK, kira-kira usia antara 3-4 tahun. Dulunya memang suka fashion,” ujar ABG kelahiran 2004 ini. Sampai akhirnya, Jihan Audy diundang untuk mengisi sebuah program musik di salah satu televisi swasta. Itu adalah kali pertama dia manggung di layar kaca nasional.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Batu Sumber Towo Yang Bertuah di Mojokerto Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat. Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran. Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim. Foto: Enggran Eko Budianto Berbeda dengan makam pada umumnya, makam yang satu ini berukuran 5x2 meter. Terdapat sebuah batu mirip batu nisan dengan tulisan bahasa Sansekerta. Sementara dua bangunan gapura mini di depan makam merupakan bangunan baru. "Pada batu tersebut terdapat tulisan angka tahun 1012 masehi dan perjalanan hidup manusia," kata Juru Kunci Makam Panjang Sunoto (55) kepada detikcom, Jum
Kunjungan Pabrik Otsuka SMK Negeri 1 Mojokerto   Saya sebagai salah satu pelajar SMK Negeri 1 Mojokerto,saya mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja industri.Dalam hal ini saya akan menceritakan Pengalaman saya saat berkunjung ke Pabrik Otsuka di Kota Pasuruan. Saat saya berkunjung pertama kalinya ke Pabrik Otsuka,saat saya masuk ke pabrik saya disambut ramah oleh para pegawai-pegawai pabrik tersebut.Saat masuk saya diarahkan oleh pegawai ke sebuah ruangan.Diruangan tersebut kami diberi presentasi alasan Pabrik Otsuka didirikan.  Dari gambar logo diatas maksud logo tersebut Pabrik Otsuka.lambang O besar logo biru memiliki impian yang ingin diwujudkan yang belambangkan "Langit Biru".Sedangkan lambangO besar logo merah melambangkan semangat dalam meraih impian tersebut. Berikut ini proses produksi Pabrik Otsuka a.       Pembuatan Botol 1.     Injection moulding Gambar 2.1 Injection Moulding digunakan untuk pembuatan atau pembent

Orang-orang melayani tanpa pamrih

SP-Suharyanto  dijuluki polisi dunia lain, polisi partikelir yang dengan suka rela mengatur lalu lintas di perempatan trowulan sebelum di gusur oleh polisi cepek dia mengalah pindah di daerah Simpang empat Sooko Mojokerto. Berbeda dengan polisi cepek yang biasanya kita lihat di tempat lain. Istilah polisi cepek adalah julukan untuk orang yang mengatur lalu lintas dengan mengharap orang yang lewat memberikan uang ala kadarnya. Polisi beneran biasanya melarang operasi para polisi cepek itu karena dianggap malah mengganggu. Kadang-kadang motifnya bukan membantu mengatur keruwetan lalu lintas tapi semata-mata ingin mencari uang di jalanan. Tak ubahnya dengan apa yang dilakukan para peminta-minta dan pengamen jalanan. Entah apa alasannya polisi tidak melarang kegiatan polisi dunia lain ini. Terbukti sudah hampir sepuluh tahun Suharyanto menjadi polisi partikelir yang mengatur lalu lintas daerah Simpang empat sooko. Mungkin karena ia tidak menerima uang ala peminta