Langsung ke konten utama
ROKOKNYA ORANG JAWA


Meskipun ada tulisan peringatan dari pemerintah dengan dilengkapi gambar menakutkan pada kemasan rokok jaman now, tapi tidak menyurutkan para "pembela rokok". Apalagi sejarah juga mencatat tentang kehebatan rasa tembakau Indonesia
jawa. Lalu muncullah dongeng tentang tanaman tembakau itu. Kisah yang mengakuisisi tembakau seolah asli milik orang jawa.

Dikisahkan, pada jaman dulu pernah terjadi wabah penyakit yang disebarkan oleh makhluk halus. Kekuatan jahat yang ingin memusnahkan orang jawa dari tanahnya. Meskipun para dukun sakti sudah berusaha mencari cara mengobati, jumlah penduduk yang terjangkit tidak kunjung surut. Korban terus berjatuhan.

Dalam keputusasaannya menghadapi penyakit yang belum ketemu penangkalnya itu, seorang pemimpin dari pedalaman pergi mencari obat. Dia berjalan hingga ke tepi pantai utara. Dia ingat akan adanya penguasa lautan yang mungkin bisa menolong.

"Duhai Dewi perkasa" dia mulai meratap. "Tidakkah kau lihat bencana yang melanda di tanah Jawa ini. Tanah tempat orang-orang yang pecaya pada kekuatanmu".

Sambil beelutut di pasir pantai, dia terus berkeluh kesah, "roh-roh jahat mengganggu ketentraman anak cucumu".

Tidak lama kemudian, laut bergolak dengan gelombang sambil memunculkan sosok perempuan berambut panjang. Terlihat perempuan itu berbadan ular dengan sisik keemasan. Penguasa laut jawa itu dalam legenda jawa dilenal demgan sebuyan Nyai Blorong.

"Anakku, aku rasakan kesedihanmu" sapa perempuan itu dengan wajah ramah. "Bersabarlah, aku akan menolong kalian dari gangguan roh jahat. Tanamlah biji ajaib ini di tanahmu. Nanti setelah tumbuh kembalilah kesini. Aku akan berikan tahu cara melawan roh jahat itu".

"Trima kasih Dewi Perkasa" ungkap pria itu mengambil biji ajaib tersebut.

Sesampainya di desa, pendudiuk telah menyambut kedatangannya. Orang-orang mengira akan mendapatkan cara membebaskan diri dari bencana. Tetapi mereka kecewa sebab tidak ada obat atau ramuan yang dibawa.

"Kalau harus menunggu biji itu tumbuh maka satu persatu diantara kita akan mati sebelum tahu cara mengobatinya" ujar salah satu penduduk.

Sang pria tetap menjalankan perintah dengan membuat lubang untuk menanam biji ajaib. Dia tidak menghiraukan cibiran orang. Sehari dua hari belum juga ada tumbuhan muncul pada lubang itu. Namun dia tetap yakin dengan ucapan dewi lautan.

Pada pagi berikutnya, dia melihat tumbuhan berdaun lebar ada disana. "Luar biasa kekuatan dewi air itu" ucapnya dalam hati. Dan dengan gembira dipetik beberapa daun untuk dibawa ke pantai menemui Dewi Air.

"Dewi perkasa, anda perintahkan saya untuk datang lagi setelah biji tumbuh. Kini saya datang" kata pria itu seraya berlutut.

Seperti yang lalu dia lihat ombak besar yang mengiringi Sang Dewi Air.

"Ambil dan keringkan daun itu. Rendam dalam air lalu gunakan untuk minum. Sebagian lainnya gulung serta bakarlah ujungnya. Hisap asapnya sebelum tercampur udara" tutur Dewi Air.

Pria itu segera membungkuk pamit pulang. Dia lakukan apa yang diperintahkan. Air rendaman daun dia minum dan dia rasakan tubuhnya semakin segar dari biasanya. Air ajaib itu dibawanya pada orang-orang yang sakit. Dengan ditemani pembantunya dia keliling kampung memberi minum orang yang kini percaya akan kasiat daun ajaib.

Seperti saran Dewi Air, daun ajaib juga dia buat merokok. Asapnya menyebar dengan aroma khas. Lalu roh-roh jahat tidak kuat menghadapi aroma asap rokok itu. Roh-roh jahat itu pergi dan tidak lagi menggangu penduduk lagi.

Nah, itu kisah yang pernah dibuat nenek moyang kita. Merokok kemudian menjadi kebiasaan kaum pria sedangkan wanita lebih suka mengulum gulungan rajangan daun ajaib yang dikenal sebagai tanaman tembakau. Orang jawa mencampur rokoknya demgan cemgkih yang menimbulkan bunyi "keretek keretek keretek" saat dihisap. Karena itu rokok Jawa dinamakan rokok kretek.

Meskipun bukan asli tanaman Jawa, tembakau sudah dikenal sejak lama. Sultan Agung Hanyakrakusuma dikenal sebagai perokok. Budaya rokok yang ada di istana segera menyebar dan diikuti para kawula lainnya. Diperkirakan tembakau di Jawa dibawa oleh orang Portugis.

Kisah tentang daun ajaib atau tembakau tersebut termuat dalam buku karangan Walterida berjudul "Legenda Orang Jawa" terbitan tahun 1925.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Batu Sumber Towo Yang Bertuah di Mojokerto Mojokerto - Wilayah Trowulan, Mojokerto yang menjadi pusat Kerajaan Majapahit masih menyimpan banyak misteri. Salah satunya Makam Panjang, dan mata air yang konon mempunyai banyak khasiat. Makam Panjang ini terletak di Dusun Ungah-unggahan, Desa/Kecamatan Trowulan. Situs ini berjarak sekitar 200 meter arah timur laut dari Kolam Segaran. Bangunan Makam Panjang ini cukup sederhana. Hanya berupa pendapa yang dinaungi pohon beringin raksasa. Namun, di dalamnya ada sebuah makam yang ukurannya tak lazim. Foto: Enggran Eko Budianto Berbeda dengan makam pada umumnya, makam yang satu ini berukuran 5x2 meter. Terdapat sebuah batu mirip batu nisan dengan tulisan bahasa Sansekerta. Sementara dua bangunan gapura mini di depan makam merupakan bangunan baru. "Pada batu tersebut terdapat tulisan angka tahun 1012 masehi dan perjalanan hidup manusia," kata Juru Kunci Makam Panjang Sunoto (55) kepada detikcom, Jum
Kunjungan Pabrik Otsuka SMK Negeri 1 Mojokerto   Saya sebagai salah satu pelajar SMK Negeri 1 Mojokerto,saya mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja industri.Dalam hal ini saya akan menceritakan Pengalaman saya saat berkunjung ke Pabrik Otsuka di Kota Pasuruan. Saat saya berkunjung pertama kalinya ke Pabrik Otsuka,saat saya masuk ke pabrik saya disambut ramah oleh para pegawai-pegawai pabrik tersebut.Saat masuk saya diarahkan oleh pegawai ke sebuah ruangan.Diruangan tersebut kami diberi presentasi alasan Pabrik Otsuka didirikan.  Dari gambar logo diatas maksud logo tersebut Pabrik Otsuka.lambang O besar logo biru memiliki impian yang ingin diwujudkan yang belambangkan "Langit Biru".Sedangkan lambangO besar logo merah melambangkan semangat dalam meraih impian tersebut. Berikut ini proses produksi Pabrik Otsuka a.       Pembuatan Botol 1.     Injection moulding Gambar 2.1 Injection Moulding digunakan untuk pembuatan atau pembent

Orang-orang melayani tanpa pamrih

SP-Suharyanto  dijuluki polisi dunia lain, polisi partikelir yang dengan suka rela mengatur lalu lintas di perempatan trowulan sebelum di gusur oleh polisi cepek dia mengalah pindah di daerah Simpang empat Sooko Mojokerto. Berbeda dengan polisi cepek yang biasanya kita lihat di tempat lain. Istilah polisi cepek adalah julukan untuk orang yang mengatur lalu lintas dengan mengharap orang yang lewat memberikan uang ala kadarnya. Polisi beneran biasanya melarang operasi para polisi cepek itu karena dianggap malah mengganggu. Kadang-kadang motifnya bukan membantu mengatur keruwetan lalu lintas tapi semata-mata ingin mencari uang di jalanan. Tak ubahnya dengan apa yang dilakukan para peminta-minta dan pengamen jalanan. Entah apa alasannya polisi tidak melarang kegiatan polisi dunia lain ini. Terbukti sudah hampir sepuluh tahun Suharyanto menjadi polisi partikelir yang mengatur lalu lintas daerah Simpang empat sooko. Mungkin karena ia tidak menerima uang ala peminta